Yang bikin film Pacar Ketinggalan Kereta pasti terinspirasi
untuk bikin film berdasarkan pengalamanku dan teman-teman di Pulau Pari: aku,
Agus, Ciwit dan Yasa ketinggalan kapal. Jadi, kami cari informasi sana-sini
untuk pulang. Di loket dekat dermaga tertulis ada kapal cepat Kerapu dengan
kuota enam orang. Kita antre di depan loket penjual tiket, menunggu petugas
kembali dari jam istirahat.
Kedua petugas itu datang dan kita tanya-tanya. “Kapal Kerapu
diutamakan untuk pribumi,” kata penjual.
“Maksudnya pribumi?” tanyaku.
“Orang pulau sini,” jawabnya, “Sudah ada empat orang yang pesan.
Dua lagi pun sudah dipesan.”
Oke kalau begitu. Memang layak penduduk lokal pulau
diutamakan. Lalu, aku tanya lagi, “Jam berapa kapal penumpang biasa yang bukan
kapal cepat besok berangkat?”
“Nggak tahu,” jawab penjaga itu.
“Lho bukannya Mbak petugas di pelabuhan ini. Masak tidak
tahu?” tanyaku.
“Nggak tahu,” jawab dia lagi sambil terus memandangi
ponselnya.
“Kalau pesan tiket Kerapu besok pagi bisa Mbak?” tanyaku
lagi.
“Nggak tahu,” jawab dia lagi sambil terus memandangi
ponselnya.
“Oh, oke,” sahutku. It was so fucking frustrating to talk to
ignorant people. Mereka kerja di pelabuhan sekecil itu tapi tidak tahu info
kapal? Nggak masuk akal. I smelled something fishy. Aku pikir aku saja yang
diperlakukan begitu. Ciwit pun ternyata juga dapat perlakuan yang sama waktu
dia bertanya ke kedua wanita itu. Setelah itu, ada semacam calo kapal
menawarkan naik Predator, kapal cepat yang lebih cepat dari Kerapu. Dia jual tiket
Rp 175.000. Terlalu mahal untuk kita terlebih lagi uang tunai kolektif kita tidak
sebanyak itu.
Ada seorang ibu pemilik warung di samping loket yang
mendengar pembicaran ini. Dia panggil kita dan kasih banyak info soal kapal.
Bahkan ibu ini tahu informasi lebih banyak soal kapal daripada dua penjual
tiket itu. Luar biasa. Ibu yang baik. Penduduk pulau yang baik!
Akhirnya kami menumpang kapal ke Tanjung Pasir, Tangerang.
Lumayanlah hahahaha….walaupun harus berganti lima kendaraan untuk sampai kosku!
Hahaha….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar